Ads 468x60px

Sabtu, 06 Oktober 2012

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI KELAS VIII SMP



PROPOSAL PENELITIAN

1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan salah satu media untuk mencurahkan ide, gagasan, dan perasaan yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Manusia tidak dapat berkomunikasi dengan baik, tanpa adanya bahasa. Dengan kata lain, bahasa mungkin tidak perlu bagi alam semesta, akan tetapi merupakan hal yang paling vital bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, sudah selayaknya bahasa dipelajari dan diteliti.
Sehubungan dengan hal tersebut, Keraf (1997 : 4) mengemukakan bahwa peranan dan fungsi bahasa yang terpenting bagi manusia adalah : "Sebagai alat komunikasi manusia dalam pergaulan sehari-hari dan merupakan saluran perumusan maksud kita menciptakan kerjasama dengan sesama warga, serta berfungsi untuk menjadikan adaptasi diri, kontrol sosial, mengadakan budaya manusia pada umumnya". Hal ini berarti bahasa merupakan media yang digunakan oleh manusia dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Sebagai seorang pendidik sudah sewajarnyalah kita memelihara dan menyempurnakan bahasa Indonesia dalam pemakaiannya baik dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan. Berkaitan dengan bahasa tulis inilah penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut, terutama dalam hal penggunaan bahasa baku, yakni sistematika dan bahasa penulisan surat dinas. Banyak siswa yang belum dapat menulis surat dinas dengan menggunakan sistematika dan bahasa dengan baik dan benar. Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya perhatian dan penjelasan terhadap siswa, diantaranya penilaian penggunaan bahasa dan tugas-tugas atau ulangan-ulangan yang diberikan dalam bentuk tertulis. Guru hanya memperhatikan dan menilai isi jawabannya saja, sedangkan masalah sistematika dan bahasanya tidak diperhatikan, Hal ini tidak hanya terjadi pada guru-guru bahasa Indonesia saja, yang seharusnya membina dan memperhatikan sistematika dan penggunaan bahasa dengan baik dan benar. Akibatnya terjadi kesalahan yang berulang-ulang.
Agar siswa dapat menghindari terjadinya penyimpangan dalam menulis surat dinas, maka perlu diberikan dan dibekali dengan pengetahuan tentang sistematika menulis surat dinas dan kaidah-kaidah kebahasaan dalam pengajaran berbahasa. Bahkan dalam pernyataan yang keras mengenai kesalahan berbahasa itu, yaitu "Kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa menandakan pengajaran bahasa tidak berhasil atau gagal" (Tarigan, 1995 : 67),
Berkenaan dengan hal di atas, dalam menulis surat dinas hendaknya dihindari berbagai penyimpangan atau kesalahan supaya isi atau maksud dalam surat tersebut jelas dan dimengerti pembaca. Agar tidak terjadi ketidakjelasan isi surat harus ditulis dengan aturan-aturan penulisan surat yang baik dan benar.
Kemampuan membuat surat dinas sangat penting bagi siswa. Mengingat bahwa surat dinas merupakan sarana yang cukup penting, maka dalam penulisannya perlu menerapkan tata cara yang tepat, termasuk dalam penulisan kata-kata dan tanda bacanya.
Menurut pengamatan penulis, masih sering terjadi penyimpangan berbahasa dalam menulis surat. Penyimpangan yang sering terjadi adalah penyimpangan sistematika dan penggunaan bahasa baku.
Berdasarkan pengamatan tersebut, penulis merasa terdorong untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang sistematika dan penggunaan bahasa baku dalam penulisan surat dinas yang dibuat siswa kelas VIII SMP Melalui beberapa surat dinas yang dibuat siswa kelas VIII SMP tersebut, penulis bermaksud untuk menemukan dan mengidentifikasi bentuk penyimpangan sistematika dan bahasa kemudian memperbaiki penyimpangan tersebut dengan model pembelajaran group investigation.
Bertolak dari uraian di atas, penulis mencoba untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dan mengangkat hasil penelitian tersebut dalam bentuk skripsi dengan judul, "PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI KELAS VIII SMP TAHUN PELAJARAN 2011/2012."
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis ini adalah keterampilan menulis surat yang masih rendah pada siswa kelas VIII di SMP Maka peneliti akan meneliti masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa kelas VIII di SMP yaitu masalah mengenai kurang minatnya siswa dalam menulis surat dinas, siswa kurang memperhatikan penggunaan bahasa baku dan sistematika dalam penulisan surat dinas, serta rendahnya hasil belajar siswa.

1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas yang masih cukup luas, maka penulis ingin membatasi permasalahan tersebut menjadi:
1)     Masalah yang diteliti berkaitan dengan kompetisi dasar yaitu tentang menulis surat dinas.
2)     Model yang akan penulis gunakan adalah model pembelajaran group investigation.
3)     Hasil yang diperoleh adalah dari hasil pretes dan postes.

1.4 Rumusan Masalah
Bertolak pada batasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini penulis rumuskan sebagai berikut:
1)     Bagaimanakah bentuk model pembelajaran menulis surat dinas dengan model group investigation untuk siswa kelas VIII SMP tahun pelajaran 2011/2012?
2)     Bagaimanakah aktifitas siswa kelas VIII SMP tahun pelajaran 2011/2012 ketika mengikuti proses belajar mengajar penulisan surat dinas dengan model group investigation?
3)     Bagaimanakah nilai yang diperoleh siswa kelas VIII tahun pelajaran 2011/2012 sebelum dan setelah proses pembelajaran surat dinas dengan model pembelajaran group investigation?

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah, sasaran, maksud atau hasil yang ingin dicapai dalam penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah;
Tujuan Umum:
Ingin menghasilkan deskripsi efektifitas pembelajaran surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran group investigation.
Tujuan Khusus;
Ingin memperoleh deskripsi data tentang :
  1. model pembelajaran menulis surat dinas dengan model group investigation untuk siswa kelas VIII SMP tahun pelajaran 2011/2012;
  2. aktifitas siswa selama mengikuti proses belajar surat dinas dengan model pembelajaran group investigation; dan
  3. nilai yang diperoleh sebelum dan sesudah mengikuti proses belajar mengajar dengan model pembelajaran group investigation.

1.6 Manfaat Penelitian
Sebuah penelitian haruslah bermanfaat. Demikian pula dengan penelitian yang peneliti lakukan. Penelitian yang peneliti lakukan minima! bermanfaat bagi peneliti sendiri, siswa, guru, sekolah, dan perguruan tinggi. Berikut ini manfaat untuk masing-masingnya:
  1. Manfaat bagi penulis, Secara administratif, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu syarat untuk ujian sidang. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam upaya penulisan sistematika dan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku.
  2. Secara praktis, dapat menambah dan memperluas wawasan tentang model pembelajaran Group Investigation untuk penggunaan bahasa dan sistematika yang baik dalam surat, khususnya surat dinas sebagai bekal profesionalisme guru pada masa yang akan datang.
  3. Manfaat bagi siswa, khususnya siswa kelas VIII SMP dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation dapat memperbaiki penyimpangan bahasa dan sistematika dalam surat dinas yang mereka buat dalam upaya melakukan penilaian terhadap kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar;
  4. Manfaat bagi guru, sebagai wawasan tentang strategi pembelajaran , sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan bahan pembelajaran pada masa yang akan datang;
  5. Manfaat bagi Sekolah, dapat menambah literature hasil penelitian, dalam memperkaya perpustakaan sekolah. Selain itu dapat dijadikan dasar pembinaan bagi para siswa dalam menggunakan bahasa dan sistematika yang baik ketika membuat surat dinas;

1.7 Anggapan Dasar
Anggapan dasar penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
  1. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, siswa lulusan SMP harus sudah bisa membuat macam-macam surat dinas
  2. Surat dinas merupakan salah satu jenis surat yang penting dikuasai siswa SMP guna diaflikasikan dalam kegiatan di lingkungannya.
  3. Model pembelajaran Group Investigation adalah salah satu model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktifitas siswa.
1.8 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah : "Jika materi pembelajaran menulis surat dinas untuk siswa kelas VIII SMP, diberikan dengan menggunakan model Group Investigation, maka hasilnya akan memuaskan".
1.9 Definisi Operational
Agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam memahami dan menafsirkan maksud yang terkandung dalam judul penelitian ini, di bawah ini akan dijelaskan beberapa pengertian istilah sebagai berikut
1)     Pembelajaran
Yang dimaksud dengan pembelajaran ialah interaksi antara guru dan siswa dengan proses belajar mengajar dalam pembelajaran menulis. Proses tersebut terdiri dari tiga tahap, yaitu:
·  Persiapan, yaitu perencanaan suatu pembelajaran dengan menggunakan sebuah model pembelajaran tertentu.
·  KBM adalah proses belajar mengajar antara guru dan siswa di dalam kelas sebagai aflikasi dari model pembelajaran yang telah ditentukan dalam perencanaan.
·  Evaluasi, yaitu penilaian terhadap pembelajaran yang menghasilkan sebuah hasil yang dapat menentukan berhasil tidaknya suatu model pembelajaran.

2)     Menulis Surat Dinas
Menulis surat dinas adalah suatu aktivitas seseorang dalam menuangkan ide-ide, pikiran, dan perasaan secara logis dan sistematis dalam bentuk tertulis yang berhubungan dengan kedinasan, sehingga pesan tersebut dapat dipahami oleh para pembaca. Bahasa yang digunakan dalam menulis surat dinas adalah bahasa formal, yaitu bahasa baku yang sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Demikian pula sistematika yang digunakan dalam menulis surat dinas menggunakan sistematika yang baku yang berbeda dengan surat pribadi.
3)     Model Pembelajaran Group Investigation
Model investigasi kelompok merupakan model pembelajaran yang melatih para siswa berpartisipasi dalam pengembangan sistem sosial dan melalui pengalaman, secara bertahap belajar bagaimana menerapkan metode ilmiah untuk meningkatkan kualitas masyarakat. model ini merupakan bentuk pembelajaran yang mengkombinasikan dinamika proses demokrasi dengan proses inquiry akademik. melalui negosiasi siswa-siswa belajar pengetahuan akademik dan mereka terlibat dalam pemecahan masalah sosial. dengan demikian kelas harus menjadi sebuah miniatur demokrasi yang menghadapi masalah-masalah dan melalui pemecahan masalah, memperoleh pengetahuan dan menjadi sebuah kelompok sosial yang lebih efektif.
4)     Siswa kelas VIII SMP
Maksud dari kalimat di atas adalah bahwa penulis melakukan penelitian dengan objeknya siswa kelas VIII SMP dan tempatnya di SMP
1.10 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, khususnya metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Pemilihan metode ini didasari oleh keinginan peneliti untuk mengadakan perbaikan, mendeteksi, dan memecahkan masalah yang dihadapi para siswa dalam pembelajaran menulis dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu di kelas secara berkelanjutan. Metode penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bersiklus. Artinya, penelitian ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan sampai tujuan penelitian dapat tercapai.
1.11 Sumber Data
Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP , jumlah siswa 40 orang. Karakteristik siswa pada dasarnya hampir sama (homogen). Lokasi sekolah di pusat kota, dengan latar sosial orang tua siswa rata-rata cukup, sehingga berakibat baik pada kemampuan siswa.
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMP Penulis mengambil lokasi ini dengan pertimbangan dekat dengan tempat tinggal penulis, sehingga memudahkan dalam proses penelitian ini, peluang waktu yang luas dan kondisi yang mendukung yang sangat membantu penulis.
1.12 Teknik Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua jenis teknik penelitian. Kedua teknik yang dimaksud, yaitu: (1) teknik pengumpulan data, dan (2) teknik pengolahan data. Untuk memperoleh pernahaman, berikut ini dijelaskan secara singkat penggunaan kedua jenis teknik tersebut.
1.12.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti memerlukan beberapa data guna mendukung hipotesis yang peneliti ajukan. Data-data tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Data siswa dan keadaan kelasnya
  2. Data pendapat siswa tentang model pembelajaran group investigation yang peneliti gunakan
  3. Data materi pelajaran dan model pembelajaran yang peneliti gunakan dalam penelitian.
  4. Data hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran group investigation.
Untuk mendapatkan data-data tersebut peneliti harus menggunakan teknik- teknik yang tepat, yaitu:
1)     Teknik Uji Coba
Teknik Uji Coba penulis gunakan sebagai studi pendahuluan guna mendapatkan data siswa dan keadaan kelasnya. Langkah yang penulis lakukan, yaitu mengunjungi kelas VIII SMP Di kelas tersebut penulis mencatat tentang segala hal mengenai keadaan kelas tersebut. Dengan teknik ini, penulis memperoleh data mengenai gambaran umum keadaan siswa kelas VIII SMP
2)     Teknik Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan data pendapat siswa tentang model pembelajaran group investigation. Langkah yang penulis lakukan, yaitu melakukan wawancara dengan beberapa siswa setelah pembelajaran selesai. Data yang diperoleh dari wawancara tersebut berupa jawaban-jawaban yang terkait dengan menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran group investigation.
3)     Teknik Studi Literatur
Teknik studi literature digunakan peneliti untuk mendapat data materi menulis surat dinas dan model pembelajaran group investigation. Langkah yang peneliti lakukan adalah membaca dan mempelajari berbagai sumber tentang menulis surat dinas dengan penggunaan model pembelajaran group investigation.
4)     Teknik Tes
Teknik tes penulis lakukan untuk mendapatkan data tentang hasil menulis surat dinas siswa dengan menggunakan model pembelajaran group investigation. Langkah yang peneliti lakukan adalah dengan cara menerapkan penggunaan model pembelajaran group investigation untuk menulis surat dinas kepada siswa kelas VIII SMP Data yang dihasilkan berupa hasil tes menulis surat dinas dengan penggunaan model pembelajaran group investigation.
1.12.2 Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari tes, observasi, dan angket itu diolah dengan teknik analisis kualitatif. Data yang didapat adalah sebagai berikut:
-         Data model pembelajaran
-         Data kegiatan belajar mengajar
-         Data penilaian hasil pembelajaran
Teknik yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah teknik analisis kualitatif.
Tahap pengolahan data yang ditempuh sebagai berikut:
1)     Mengeteskan menulis surat dinas dengan model pembelajaran group investigation kepada siswa kelas VIII SMP
2)     Mengklasifikasikan data hasil tes.
3)     Menganalisis data hasil tes setiap siswa dengan cara: a) menilai hasil menulis setiap siswa dan kelompok untuk setiap aspek penilaian (ejaan, sistematika); b) menetapkan nilai untuk setiap aspek penilaian; c) menetapkan nilai akhir yang merupakan nilai yang diperoleh setiap siswa dan kelompok ; d) menetapkan prosentase nilai menulis surat dinas untuk semua siswa; dan e) menetapkan tingkat keterpahaman susunan bahan ajar.
4)     Menyimpulkan dan mengusulkan saran penelitian.
1.13 Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat dari siswa, peneliti menggunakan instrumen berupa:
1)     Lembar evaluasi
Hasil keterampilan menulis surat dinas diperoleh dari skor masing-masing aspek, yaitu aspek sistimatika dan bahasa, Rata-rata perolehan skor tiap aspek pada dapat dilihat pada tabel.
a)     Aspek Sistematika
Skor aspek sistematika berdasarkan ketepatan sistematika penulisan yang digunakan siswa dalam menulis surat dinas, Hasil aspek sistematika dapat dilihat pada tabel.
b)     Aspek Bahasa
Skor aspek bahasa berdasarkan ketepatan penggunaan ejaan, baik berupa huruf besar, kecil maupun tanda baca yang digunakan siswa dalam menulis surat dinas.


2)     Lembar Observasi
Observasi dilakukan pada perilaku siswa selama pembelajaran menulis dinas berlangsung.
3)     Angket
Angket diberikan kepada siswa guna mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran menulis surat dinas dengan model pembelajaran group investigation.
4)     Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran menulis surat dinas dengan model group investigation.
3.4 Skenario Pembelajaran
Dalam penelitian ini, penulis membuat bahan ajar menulis surat dinas dengan model pembelajaran group investigation untuk siswa kelas VII SMP berdasarkan KTSP.

DAFTAR  PUSTAKA
Arikunto, S. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta. Atar Semi, M. (1993). Rancangan Pengajaran Bahasa dan sastra Indonesia.
Bandung: Angkasa. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Badudu, J.S. (1991). Pelik-pelik bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.
Chaer, A. (1994). Linguistik Umum. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
David Narudin. (2007). Pembelajaran Kooperatif Metode Group Investigation.
Depdikbud. (2000). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Doantara Yasa. Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI). 
Eko Putro Widoyoko. Analisis Kualitatif dalam Penelitian Sosial.
Download: 16-09-2009 Endik Mulyono. Cooperative Learning, http: // ayobelajarfisika. blogdetik. Com /2009/09/06/metode-pembelajaran-kooperatif/. Download: 21-08-2009
Halim, A. (1994). Politik Bahasa Indonesia I. Jakarta: PN. Balai Pustaka.
Keraf, Gorys. (1997). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Ende Flores: Nusa Indah.
Kiranawati. (2007). Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation). 
Lie Anita. (2005). Cooperative Learning: Memperaktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia Widiasana
Mulyasa, E. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sabariyanto, Dirgo. (1988). Bahasa Surat Dinas. Yogyakarta: Mitra Gama.
Silmi, Mutiara Sikka. (2006). Panduan Menulis Surat Lengkap. Yogyakarta
Absolut Suprapto. (2006). Penuntun Praktis Surat Menyurat Dinas Resmi. Bandung: Mandar Maju.
Surakhmad, W. (1985). Pengantar Penelitian Umiah : Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito
. Tarigan, H.G. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Tarigan. (1995). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Zulkamaini. (2008). Penelitian Tindakan Kelas.


Bagi yang ingin mendapat download skripsi lengkap dengan isinya dari mulai Bab I sampai Bab V dan disertai dengan lampiran, proposal, abstrak, daftar isi dan daftar pustaka 
silahkan sms ke:  022 95910535 atau kirim email 
ke: ayurostikathea@yahoo.co.id

1 komentar: