PROPOSAL PENELITIAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Peranan seorang guru dalam proses
belajar-mengajar harus mampu mengembangkan perubahan tingkah laku pada siswa.
Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat
pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor), maupun yang menyangkut
nilai dan sikap (afektif) (Sadiman, 2003:2). Dalam mengajar bidang studi apa
pun guru harus berupaya mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
nilai anak didik, sebab ketiga aspek tersebut merupakan pembentuk kepribadian
individu. Belajar adalah proses perubahan perilaku, yang dapat dinyatakan
dengan pengetahuan, sikap dan nilai serta keterampilan.
Sekolah dasar adalah pengalaman pertama
memberikan dasar pembentuk kepribadian individu. Untuk itu perlu membekali
siswanya dengan kepribadian, kemampuan dan keterampilan dasar yang cukup,
sebagai landasan untuk mempersiapkan pengalamannya pada jenjang yang lebih
tinggi. Dalam pendidikan masalah bahasa merupakan peranan yang sangat penting.
Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia salah satu bidang studi
yang diajarkan di sekolah. Pengajaran bahasa Indonesia haruslah berisi
usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut
erat hubungannya dengan proses-proses yang mendasari pikiran.
Semakin keterampilan seseorang berbahasa
semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan bahasa mempunyai
empat komponen keterampilan yang perlu dikembangkan yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca dan keterampilan menulis, keempat keterampilan
tersebut saling berhubungan satu sama lainnya.
Salah satu bidang
aktivitas dan materi pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar yang memegang
peranan penting ialah pengajaran menulis. Keterampilan menulis tidak secara
otomatis dikuasai oleh siswa, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang
banyak dan teratur (Tarigan, 1983: 4). Menulis merupakan salah satu dari
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Dengan
menulis seseorang dapat mengungkapkan perasaan, ide, gagasan. Menulis merupakan
media untuk berkomunikasi seseorang kepada orang lain.
Pembelajaran
menulis yang terjadi saat ini di sekolah dasar lebih mengutamakan hasil
daripada proses. Siswa menulis sesuai dengan tuntutan guru, sehingga bentuk
tulisan yang dihasilkan tidak jelas. Kenyataan seperti ini dijumpai di SDN
Guru-guru di sekolah tersebut mengakui bahwa
pembimbingan yang diberikan kepada siswa sangat minim dan pembimbingan itu pun
adalah pembimbingan yang hanya berupa petunjuk singkat terkait dengan judul
tulisan. Guru memberikan sejumlah judul yang dapat dipilih oleh siswa serta pokok-pokok
pikiran setiap judul.
Situasi pembelajaran kurang menarik dan
upaya guru ternyata kurang mendorong siswa untuk aktif menulis. Guru kurang
memperhatikan proses menulis, tetapi lebih mengutamakan hasil. Hal ini memang
diakui oleh guru bahwa dirinya tidak pernah memberikan pembimbingan ketika
siswa melakukan kegiatan menulis. Padahal, hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran menulis penekanannya telah beralih dari hasil kepada proses
(Tompkins, 1991:227). Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru juga beralih,
yakni tidak hanya menugasi siswa untuk menyusun sebuah tulisan dan menilai
hasilnya, tetapi bekerja bersama-sama dengan siswa dalam proses menulis. Secara
psikologis, perhatian dan bimbingan guru dapat menggairahkan siswa untuk
menulis tanpa ada perasaan tidak mampu dan perasaan takut salah. Maka dari
itulah seorang guru perlu menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan
mengaktifkan, dan membangkitkan kreatifitas siswa.
Berdasarkan paparan di atas, penulis
terdorong untuk melakukan penelitian tentang penggunaan model pembelajaran yang
aktif, kreatif dan menyenangkan atau PAKEM dalam pembelajaran menulis ringkasan
buku non fiksi untuk siswa kelas 5 (lima) di SDN
B. Identifikasi Masalah
Dari studi pendahuluan yang dilakukan
penulis dengan cara melakukan observasi terhadap rencana pembelajaran dan
implementasinya dan penilaian portofolio siswa. Pembelajaran menulis di kelas V
SDN masih menggunakan model belajar yang konvensional
dalam arti proses belajar mengajar di dominasi oleh guru. Metode lebih banyak
menggunakan metode ceramah sehingga yang terjadi adalah rendahnya kemampuan
siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis. Dari hasil observasi tersebut,
penulis mengidentifikasi masalah-masalah pada pembelajaran menulis di kelas V
SDN adalah sebagai berikut:
- Rendahnya kemampuan siswa untuk mengubah kalimat dengan menggunakan kata-katanya sehingga dalam meringkas sebuah bacaan mereka mengutip secara utuh kata perkata yang terdapat pada teks bacaan.
- Siswa belum mampu menemukan garis besar pada setiap paragraf.
- Proses belajar mengajar kurang interaktif.
Dari masalah-masalah yang diidentifikasi
tersebut kemungkinan penyebab masalahnya antara lain daya literasi siswa yang
rendah karena lingkungan di sekitar mereka tidak mendukung proses belajar
menulis mereka, fasilitas belajar yang tidak mendukung, model pembelajaran yang
disajikan guru untuk pembelajaran menulis kurang merangsang aktifitas,
kreatifitas dan tidak menyenangkan siswa.
Berdasarkan penyebab masalahnya
tersebut, pada penelitian ini penulis akan membatasi pada ruang lingkup masalah
model pembelajaran yang di sajikan guru. Sehingga variabel yang akan diteliti
adalah model pembelajaran teknik PAKEM dan hasil belajar siswa. Pada variabel model
pembelajaran yang akan diteliti dimulai dari analisis persiapan mengajar,
observasi implementasi dan penilaian sedangkan pada variabel hasil belajar
penelitian menganalisis hasil belajar siswa berupa nilai dan karya portofolio
siswa.
C.
Peramusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
- Apakah kualitas pembelajaran menulis ringkasan buku non fiksi dengan menggunakan teknik PAKEM lebih baik dibandingkan dengan teknik pembelajaran yang konvensional?
- Apakah hasil belajar siswa meningkat setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan teknik PAKEM?
- Bagaimana implementasi teknik PAKEM dalam pembelajaran kemampuan menulis siswa kelas tinggi?
D.
Alasan dan
Kegunaan Penelitian
Peneliti mengangkat masalah pada paparan
di atas sebagai obyek penelitian berdasarkan argumentasi sebagai berikut:
- Pekerjaan guru merupakan sebuah profesi, sehingga dalam melakukan tugas profesinya guru seharusnya selalu meningkatkan diri sehingga tampil professional dalam mengejawantahkan tugas pekerjaannya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi rekan sejawat sehingga berguna dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru.
- Kemampuan menulis adalah sebuah kemampuan berbahasa yang kompleks dan melibatkan multi kecerdasan (Morsey,1986:122) sehingga diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dan secara langsung maupun tidak langsung turut juga mengasah potensi kecerdasan siswa yang berguna pada proses belajar yang lain.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan
Penelitian
Secara umum penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi objektif tentang pembelajaran menulis
dengan menggunakan teknik PAKEM (Pembelajaran yang aktif, kreatif dan
menyenangkan) di kelas 5 (lima) SDN
Sedangkan secara khusus
tujuan penelitian ini adalah:
- Untuk mengetahui signifikansi peningkatan kualitas pembelajaran menulis dengan teknik PAKEM apabila dibandingkan dengan teknik pembelajaran lainnya.
- Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis melalui teknik PAKEM.
- Mendeskripsikan implementasi teknik PAKEM untuk pembelajaran menulis di kelas tinggi sekolah dasar.
2.
Manfaat
Penelitian
Manfaat penelitian pembelajaran menulis
dengan teknik PAKEM mencakup manfaat teoritis dan praktis. Pertama, manfaat
teoritis dari hasil penelitian ini adalah dapat menambah teori pembelajaran
menulis di sekolah dasar dan dapat dijadikan sebagai pengembangan teknik PAKEM
untuk pembelajaran menulis di sekolah dasar. Kedua, manfaat praktis dari hasil
penelitian ini adalah untuk guru kelas tinggi, manfaat dari penelitian ini
adalah dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam mengelola pembelajaran
menulis melalui teknik PAKEM, menjadi alternatif strategi pembelajaran menulis
yang bisa di terapkan di kelas, dan sebagai referensi dalam memilih bahan atau
materi pembelajaran. Kedua, untuk penelitian selanjutnya manfaat dari
penelitian ini adalah sebagai acuan penelitian selanjutnya dan memberikan
gambaran kepada peneliti selanjutnya tentang masalah yang sejenis.
F. Anggapan Dasar
Anggapan dasar yang menjadi landasan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat (1) menyatakan: "Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik". Ayat ini menjadi landasan yuridis dalam pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Kemudian melahirkan dikenal dengan PAKEM.
- Ungkapan Confucius yang menyatakan sebagai berikut: "Apa yang saya dengar, saya lupa (What I hear, I forget); Apa yang saya lihat, saya ingat (What I see, I remember); dan Apa yang saya lakukan, saya paham (What I do, I under stand)".
Tiga pernyataan sederhana ini
membicarakan bobot penting belajar aktif. Mel Silberman (1996: 356)
memodifikasi dan memperluas pernyataan Confucius tersebut menjadi apa yang ia
sebut paham belajar aktif sebagai berikut:
"Apa yang saya dengar saya lupa ((What
I hear, I forget); Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit (What
I hear and see, I remember a little); Apa yang saya dengar, lihat,
diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan (What
I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill)".
Dengar, lihat, dan lakukan adalah tiga
cara belajar yang hierarkis. Ketiganya ada hubungan atas bawah. Paling rendah
adalah belajar melalui mendengar, di atasnya belajar melalui melihat, dan
paling tinggi adalah belajar melalui melakukan. Amir (2003: 78) menyebut hal
ini sebagai "landasan utama belajar aktif dan kreatif. Evelin dan Suharsimi
(1996: 97) menyebutnya sebagai landasan "pembelajaran aktif, kreatif, dan
bermakna serta menyenangkan". Modifikasian dari dengar, lihat, dan lakukan
menjadi: dengar, lihat, tanyakan atau diskusikan, lakukan atau praktekkan.
Penambahan kata "tanyakan" dan "diskusikan" serta
"lakukan" dapat memperkaya landasan pembelajaran aktif,
kreatif, dan bermakna dan menyenangkan.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara
sebagai petunjuk ke arah pemecahan masalah, hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
- Pembelajaran menulis ringkasan buku non fiksi dengan menggunakan teknik PAKEM akan berkualitas, jika dilaksanakan dengan baik.
- Teknik PAKEM akan meningkatkan hasil belajar siswa.
- Pembelajaran dengan menggunakan teknik PAKEM pada pembelajaran menulis ringkasan buku non fiksi akan lebih efektif.
H. Definisi Operasional
Untuk menjelaskan beberapa istilah atau
pengertian dari judul penelitian sebagai berikut:
- Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan model pembelajaran adalah ragam cara yang terbaik terkombinasi dan tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang paling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara.
- Buku non fiksi pada penelitian ini adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta dan kenyataan.
- Teknik PAKEM pada pembelajaran ini maksudnya adalah kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga dapat memunculkan keaktifan dan kreatifitas siswa.
I.
Metode dan
Teknik Pengumpulan Data
1.
Metode
Penelitian
Sesuai dengan judul " Model Pembelajaran
Menulis Ringkasan Buku Non Fiksi dengan Menggunakan Teknik PAKEM", maka
metode yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu metode
yang digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data dan fakta yang diperoleh
dari lapangan dan disusun secara sistematis yang menggambarkan fakta pada waktu
penelitian berlangsung, kemudian dianalisis sesuai dengan teori yang ada
sehingga dapat digunakan untuk menguji kebenaran.
2.
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang akurat,
penulis menggunakan beberapa teknik. Adapun teknik penelitian yang penulis
gunakan adalah sebagai berikut:
- Mengadakan observasi ke sekolah yang dijadikan objek penelitian yaitu Sekolah Dasar Negeri Ciporeat Kota Bandung pada tahun pelajaran 2011-2012.
- Mengadakan tes kemampuan menulis ringkasan buku non fiksi sebelum dan setelah proses pembelajaran menggunakan teknik PAKEM. Tujuannya untuk mengetahui kemampuan menulis siswa kelas 5 (lima) SDN pada tahun pelajaran 2011-2012.
J.
Populasi dan
Sampel Penelitian
1.
Populasi
Yang dijadikan populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas 5 (lima)Yang dijadikan populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas 5 (lima) Sekolah Dasar Negeri Ciporeat dengan jumlah siswa
80 orang pada tahun pelajaran 2011-2012.
2.
Sampel
Untuk mempermudah dan membatasi jumlah
siswa yang dijadikan obyek penelitian, maka penulis menggunakan sampel sebanyak
40 siswa.
K.
Prosedur
Pengumpulan dan Pengolahan Data
1.
Prosedur
Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data melalui teknik
observasi partisipasi dan tes kemampuan menulis , penulis menggunakan lembar
observasi dan instrumen tes yang dicantumkan pada rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
Instrumen yang dipersiapkan dalam
melaksanakan observasi terdiri dari pertama adalah instrumen untuk mengobservasi
perilaku guru dalam pembelajaran menulis menggunakan teknik PAKEM dan kedua
instrument observasi untuk mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran.
Bentuk instrumennya adalah lembar checklist. Aspek yang diobservasi
adalah berfokus pada penggunaan teknik PAKEM yang dimaksud untuk mengetahui
sampai sejauhmana guru mempraktekkan PAKEM sesuai dengan acuan teori dan juga
sejauhmana siswa dapat meningkat hasil belajarnya. Instrumen yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1)
Instrumen Observasi
Perilaku Guru
2)
Instrumen Observasi
Siswa
Selain kedua instrumen tersebut, penulis
akan menggunakan tes kemampuan menulis ringkasan yang tercantum pada rencana
pembelajaran. Pada penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ini penulis
terlibat langsung untuk memberikan masukan berdasarkan teori pendekatan PAKEM
sehingga rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan teknik yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Conny Semiawan, dkk (1992), Pendidikan
Ketrampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta : PT
Gramedia
De Porter Bobbi, Reardon Mark & Singer
Sarah-Nuurie (2001), Quantum Teaching (Memperhatikan Quantum Learning Di
Ruang-ruang Kelas). Terjemahan Ary Nilandri. Bandung: Kaifa
I Made Alit Mariana (2005), HO. Science For All. Bandung,
PPPG IP A
Mulyasa (2006), Kurikulum Yang Disempurnakan.
Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Milan Rianto (2007), Pengefolaan Kelas Model
Pakem. Jakarta : Dirjen PMPTK •
Paul Suparno (2005), Filsafat Konstruktivisme
Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Kusmoro (2008), Pengaruh Model PAKEM Dengan
Pendekatan Konstruktivisme dan Cooperative Learning Dalam Pembelajaran Sains Di
Tinjau Dari Lingkungan Belajar Siswa. Tesis UNS: Tidak Diterbitkan.
Bagi yang ingin mendapat download skripsi lengkap
dengan isinya dari mulai Bab I sampai Bab V dan disertai dengan lampiran,
proposal, abstrak, daftar isi dan daftar pustaka
silahkan sms ke: 022 95910535 atau kirim
email
ke: ayurostikathea@yahoo.co.id
Ass,, jika berkenan, mohon berbagi file-nya sebagai tambahan referensi skripsi saya, kebetulan materinga sama. Trmksh
BalasHapus