PROPOSAL PENELITIAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengajaran sastra hams kita pandang
sebagai sesuatu yang penting, yang patut menduduki tempat yang selayaknya. Jika
pengajaran sastra dilakukan dengan cara yang tepat, maka pengajaran sastra
dapat juga memberikan sumbangan yang besar untuk memecahkan masalah-masalah
yang cukup sulit untuk dipecahkan di dalam masyarakat.
Salah satu tujuan pembelajaran bahasa
dan sastra Indonesia yang tercantum dalam kurikulum SMP, yaitu meningkatkan
memahami dan memanfaatkan karya sastra yang untuk memperluas wawasan kehidupan
serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
Sebagai makhluk sosial manusia tidak
bisa terlepas dan hubungan dengan manusia lainnya, untuk menjaga hubungan baik
antara antar sesama makhluk sosial, digunakan alat yang sangat besar
peranannya, yaitu bahasa.
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang
arbiter yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerjasama,
berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. Dalam kurikulum 2004 disebutkan
pada hakekatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu
pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan. Setelah
memahami hal tersebut di atas maka penulis menyadari bahwa berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa tertulis tidaklah gampang, masih banyak siswa yang mengalami
kesulitan meskipun belajar mengarang sudah dilakukan sejak mereka masih duduk
di bangku sekolah dasar.
Menulis adalah menyusun kalimat atau
mengorganisasikan kalimat menjadi satu ide atau pendapat tentang pengalaman
yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Menulis dipergunakan oleh orang
terpelajar untuk mencatat, merekam, meyakini, melaporkan dan memberitahukan,
maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh
orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas,
kejelasan ini tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata dan
struktur kalimat.
Melihat kenyataan ini guru bahasa
Indonesia harus berusaha untuk mencari menemukan metode dan teknik pengajaran
yang bisa membimbing siswa menjadi gemar menulis khususnya cerpen.
Penulis mencoba meneliti tentang
keterampilan menulis cerpen dengan teknik menyusun paragraf di kelas IX SMP
bisa
menimbulkan daya kreatif siswa dakm keterampilan menulis.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis
mengambil judul penelitian "Model Pembelajaran Menulis Cerpen dengan
Menggunakan Metode Penyusunan Paragraf Di Kelas IX SMP Tahun Ajaran 2011/2012".
1.2 Batasan dan Rumusan Masalah
1.2.1 Batasan Masalah
Agar permasalahan tidak menyimpang dan
tujuan yang semula maka penulis perlu membatasi masalah yang akan diteliti.
Penulis membatasi masalah penelitian pada penulisan cerpen dengan teknik
menyusun paragraf di kelas IX SMP
1.2.2 Rumusan Masalah
Selanjutnya penulis merumuskan masalah
yang akan diteliti, karena merupakan landasan dasar dalam penelitian untuk
menentukan unsur penelitiannya. Adapun rumusan masalah yang penulis buat adalah
sebagai berikut:
- Apakah dengan model pembelajaran menulis cerpen dengan metode penyusunan paragraf dapat meningkatkan kreatifitas siswa-siswi di kelas IX SMP.
- Apakah model pembelajaran menulis cerpen dengan metode menyusun paragraf akan efektif ditetapkan di kelas IX SMP .
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah rumusan kalimat
yang menunjukkan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai
(Arikunto, 1993 49).
Keberhasilan penelitian
dapat dilihat dan bermanfaat tidaknya hasil penelitian tersebut.
Adapun tujuan dan
penelitian ini adalah untuk:
- Untuk mengetahui keberhasilan yang dicapai siswa kelas IX SMP dalam menulis cerpen.
- Untuk meningkatkan daya kreatifitas siswa kelas IX SMP dalam menulis cerpen.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang penulis
diharapkan adalah:
- Penulis dapat mengetahui metode yang efektif dalam pembelajaran menulis.
- Dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran menulis cerpen.
- Dapat mendorong siswa untuk giat menulis dan menghasilkan karangan (khususnya cerpen), dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.4 Anggapan Dasar
Menurut Arikunto (1993 : 59) anggapan
dasar adalah suatu hal yang hams diyakini kebenarannya oleh si peneliti yang
dirumuskan dengan jelas.
Berdasarkan hal tersebut maka anggapan
dasar penelitian ini adalah:
1. Pembelajaran
bahasa diarahkan pada peningkatan kemampuan berbahasa siswa, termasuk di dalam
menulis.
2.
Pembelajaran menulis
cerpen perlu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kreatifitas siswa dalam
menulis karangan.
3.
Cerpen merupakan salah
satu bahan ajaran sastra di SMP / MTs.
1.5 Hipotesis
Hipotesis dalam
penelitian ini dapat penulis rumuskan bahwa model pembelajaran menulis cerpen
dengan menggunakan metode penyusunan paragraf di kelas IX SMP Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat
memberikan hasil yang baik.
1.6 Definisi Operasional
Supaya tidak terdapat kerancuan suatu
istilah, maka penulis uraikan beberapa definisi kata kunci judul penelitian
sebagai berikut:
1.
Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah pendekatan
sistem yang sesuai dengan pola pikir belajar siswa yang sistematis. Pola pikir
belajar yang sistematis meliputi aspek-aspek filosofis dan proses pembelajaran
menggunakan metode.
2.
Menulis
Menulis adalah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami
oleh seseorang (H.G. Tarigan).
3.
Cerpen
Cerpen atau
cerita pendek adalah penyajian suatu keadaan tersendiri atau suatu kelompok
keadaan yang memberikan kesan yang tunggal pada jiwa pembaca (Noto Susanto,
1957: 29). Ciri-cirinya adalah:
a.
Singkat, padu, intensif
(brevity, unity, intetisity).
b.
Unsur-unsur utama
cerpen adalah adegan, tokoh, dan gerak (scene, character, and action).
c.
Bahasa cerpen harus
tajam, sugestif, dan menarik perhatian (Incisive, suggestive, alert).
d.
Paling banyak terdiri
dan 10 halaman.
e.
Selesai dibaca dalam
sekali duduk.
f.
Masalah yang dikisahkan
sebagian kecil dari kehidupan manusia.
g.
Terdiri dan satu alur
h.
Watak tokoh digambarkan
secara garis besar
i.
Tidak mengandung
digresi.
4.
Metode penyusunan
Paragraf
Metode penyusun paragraf yaitu suatu
cara untuk menyusun kembali paragraf yang diacak menjadi paragraf yang baik.
1.7 Kesimpulan Definisi Operasional
Berdasarkan pengertian
secara Teksikal kata dan kelompok kata di atas, maksud judul skripsi ini adalah
Menulis cerpen dengan Menggunakan Metode Penyusunan Paragraf.
1.8 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara-cara atau
alat yang di pakai dalam penelitian. Ketepatan memilih metode akan menentukan
keberhasilan penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti. Pada penelitian
ini penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu cara
memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan, menyusun
mengklasifikasikan, menganalisa, dan menginterprestasikan data (Surakhmad,
1994: 138).
Metode deskriptif di pakai untuk
memperoleh gambaran secara umum tentang keberhasilan model pembelajaran menulis
cerpen dengan menggunakan metode penyusun paragraf di kelas IX SMP .
1.9 Teknik Pengumpulan Data
Untuk menunjang metode yang dipakai
penulis menggunakan teknik penelitian yang berupa:
1.
Telaah Pustaka
Penulis menelaah dan mengumpulkan data
serta menganalisisnya berdasarkan data-data kepustakaan yang berhubungan dengan
masalah penelitian.
2.
Teknik Uji Coba
Penulis akan melakukan uji coba berupa
kegiatan belajar mengajar sastra khususnya cerpen. Dalam kegiatan ini penulis
akan menyajikan bahan pelajaran pengenalan mengenai penulisan cerpen. Dengan
uji coba ini penulis akan memperoleh gambaran mengenai penguasaan pembelajaran
cerpen
3.
Teknik Tes
Dalam penelitian ini penulis melakukan 2
buah tes, yang pertama adalah tes awal, yaitu guna mengetahui sejauh mana siswa
mengetahui tentang cerita pendek sebelum kegiatan belajar mengajar di lakukan.
Setelah kegiatan belajar mengajar dilakukan dan setelah kegiatan belajar
mengajar selesai maka penulis akan melakukan tes akhir untuk mengetahui
penguasaan materi cerpen dan penulisan cerpen dengan baik dan benar.
4.
Analisis Data
Setelah siswa melaksanakan tes akhir,
hasilnya berupa pengetahuan siswa mengenai materi cerpen dan penulisan cerpen
dengan menggunakan paragraf yang baik dan benar, kemudian penulis analisis.
1.10 Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, penulis akan
melakukan pengolahan data yang berupa hasil penemuan penulisan cerpen dengan
penyusunan paragraf yang baik yang telah dilakukan oleh siswa dalam tes awal
dan tes akhir. Adapun langkah-langkah pengolahan data yang akan penulis lakukan
adalah sebagai berikut:
- Mengumpulkan data,
- Menganalisis data,
- Menghitung normalitas distribusi hasil pre tes dan post tes,
- Menghitung korelasi dan koefisiensi antara penguasaan materi cerpen (X), dengan kemampuan menulis cerpen dengan penyusunan paragraf yang baik (Y).
1.11 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1.11.1 Populasi
Dalam suatu penelitian populasi
merupakan sumber data yang penting, tanpa ada populasi penelitian tidak dapat
dilaksanakan. populasi merupakan obyek penelitian secara totalitas, dapat
berupa manusia, benda, peristiwa dan fenomena yang terjadi. Menentukan populasi
merupakan salah satu tahap penting dalam suatu penelitian agar di dapat
data-data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
Populasi adalah keseluruhan subjek yang
menjadi objek penelitian (Arikunto, 1993: 102). Dengan demikian maka yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP tahun pelajaran 2011/2012.
1.11.2 Teknik Pengambilan Sampel
Sampel merupakan sebagian dan wakil
populasi yang akan di teliti, karena tidak mungkin penelitian selalu langsung
meneliti segenap populasi, maka seringkali peneliti menggunakan sebagian saja
dan populasi tersebut, yaitu sebuah sampel yang dipandang representative
terhadap populasi itu.
Karena keterbatasan
waktu, tenaga dan kemampuan dalam penelitian ini penulis memilih untuk
pengujian sampel yang di uji cobakan satu kelas, setelah dilakukan pemilihan
secara random di peroleh sampel penelitian sebanyak 20 siswa.
1.12 Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. (Suharsimi, 1998: 151).
Instrumen penelitian yang penulis gunakan antara lain:
1.
Wawancara
Penulis perlu mengadakan wawancara
dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk memperlancar kegiatan yang
akan penulis lakukan. Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dan terwawancara. I
2.
Observasi
Teknik ini digunakan untuk mengetahui
kemampuan penulis yang berperan sebagai guru dalam mengajarkan cerpen dengan
menggunakan penyusunan paragraf.
3.
Tes
Tes adalah alat ukur yang diberikan
kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan.
4.
Silabus
Silabus disusun berdasarkan standar isi,
yang didalamnya berisikan identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD), materi pokok atau pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar.
Dengan demikian, silabus pada dasarnya
menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
- Kompetensi apa saja yang harus di capai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar).
- Materi pokok pembelajaran apa saja yang perlu di bahas dan dipelajari peserta didik untuk men capai standar isi.
- Kegiatan pembelajaran apa yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan sumber-sumber belajar.
- Indikator apa saja yang harus dirumuskan untuk mengetahui ketercapaian KD dan SK.
- Bagaimana cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan di nilai.
- Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai standar isi tertentu.
- Sumber belajar apa yang dapat diberdayakan untuk mencapai standar isi tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman. 1999. Kamus Besar
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Aminudin, 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra, Bandung:
Sinar Baru Algensindo
Anwar, Efendi. 2001. Pengajaran Apresiasi Sastra. Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta
: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta : Bp. Cipta Jaya
Fananie, Zaenidun. 2000. Telaah Sastra. Yogyakarta:
Kanisus.
Jabrohim. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Hanindita Graha Widya.
Rosidi, Ajip. 1991. Ikhtisar Sejarah Sastra
Indonesia. Bandung Binacipta.
Semi, M. Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung
Angkasa.
Sumardjo, Jakob dan Saini Km. 1994. Apresiasi
Kesusastraan. Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian
Ilmiah. Bandung : Tarsito
Tarigan, Henry Guntur. Membaca. Bandung :
Angkasa.
Bagi yang ingin mendapat download skripsi lengkap
dengan isinya dari mulai Bab I sampai Bab V dan disertai dengan lampiran,
proposal, abstrak, daftar isi dan daftar pustaka
silahkan sms ke: 022 95910535 atau kirim
email
ke: ayurostikathea@yahoo.co.id
0 komentar:
Posting Komentar